Pengertian dan tahap-tahap Bimbingan Kelompok
Pengertian dasar
Layanan konseling kelompok (kkp) atau bimbingan
kelompok (bkp) merupakan jenis layanan konseling yang menigikutkan sejumlah
peserta dalam bentuk kelompok, dengan konselor sebagai pemimpin kelompok.
Layanan ini mengaktifkan dinamika kelompok untuk membahas berbagai hal yang
berguna untuk pengembangan pribadi atau pemecahan masalah induvidu yang menjadi
peserta kegiatan kelompo.
Dalam bkp dibahas topic-topik umum yang menjadi
kepedulian bersama anggota kelompok, saedangkan dalam kkp dibahas masalah
pribadi yang dialami masing-masing anggota kelompok. Baik topic umum maupun
masalah pribadi itu dibahas melalui Susana dinamika kelompok yang intensif dan
konstrutif. Layanan ini dapat dilakukan dimana saja, didalam ruangan atau
diluar ruangan, disekolah atau diluar sekolah, dirumah salah seorang peserta
atau atau dirumah konslor, disuatu kantor atau diruangan prakik pribadi
konselor. Dimana pun kedua jenis layanan ini dilaksanakan, harus terjamin bahwa
dinamika kelompok dapat berkembang dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan
kelompok.
Tujuan umum layanan bkp/kkp adalah berkembangnya
kemampuan sosialisasi anggota kelompok, khususnya kemampuan dalam berkomunikasi
Secara khususnya tujuan bkp/kkp adalah sebagai
berikut
1. Bkp
bertujuan membahas topic-topik tertentu yang mengandung permasalahan actual dan
menjadi perhatian anggota kelompok. Melalui dinamika kelompok yang intensif,
pembahasan topic-topik iti mendorng pengembangan perasaan, pikiran, presefsi,
wawasan dan sikaf yang menujang diwujudkannya tingkah laku yang lebih efektif.
Dalam hal ini kemampuan berkomunikasi, verbal maupun non verbal, ditingkatkan.
2. Kkp
terpokos kepada pembahasan masalah pribadi salah satu anggota kelompok secara
bergantian. Melalui layanan kelompok yang intensif dalam upaya memecahkan permasalahan tersebut para
anggota kelompok memperoleh dua tujuan sekaligus, yaitu :
a. Terkembangkannya
perasaan, pikir, presepsi, wawasan, dan sikap terarah pada tingkah laku
khususnya dalam bersosialisasi atau berkomunikasi.
b. Terpecahkannya
masalah individu yang bersangkutan dan diperolehnya imbasan pemecahan masalah
tersebut bagi anggota kelompok yang lain.
c. Tahap
bimbingan konseling kelompok
1. tahap
pembentukan
Tahap
ini merupakan tahap pengenalan dan penjajakan, dimana para peserta diharapkan
dapat lebih terbuka menyampaikan harapan keinggina dan tujuan-tujuan yang ingin
dicapai oleh masing-masing anggota. Penampilan-penampilan kelopok pada tahap
ini hendaknya benar-benar bisa meyakinkan anggota kelompok sebagai orang yang
bisa dan bersedia membantu anggota kelompok mencapai tujuan yang diharapkan.
Dalam
memulai pembentukan kelompok perlu adanya perencanaan yang matang. Oleh karena
itu keberhasilan kelompok yang dibentuk tidak terlepas dari perencanaan dan
pelaksanaan konseling kelompok itu sendiri. Beberapa ahli telah mengenali
tahap-tahap perkembangan itu. Mereka memakai istilah yang kadand-kadang berbeda
namun pada dasarnya mempunyai isi yang sama
beberapa tahapan-tahapan dalan pembentukan
kelompok adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan
alasan-alasan pembentukan kelompok.
Alas an yang jelas dan terarah merupakan
kunci yang paling penting dalam merancanakan pembentukan suatu kelompok.
b. Adanya
konsep teori yang jelas yang mendasari pembentukan suatu kelompok
Sebagai
layanan profesioal, dalam bimbangan dan konseling kelompok perlu adanya batasan
dan kekuatan untuk membentuk suatu kelompok
c. Mempertimbangan
kondisi kehidupan sehari-hari
Pembentukan
suatu kelompok perlu mempertimbangkan hal-hal yang sifatnya spesifik, konkrit,
dan tujuannya praktis serta procedural.pemimpin kelompok harus sensitif terhadap
kondisi realita agar dapat mencegah raksi-raksi negatif dari para anggota
kelompok.
d. Mempublikasikan
kelompok untuk mendapatkan anggota.
Kelompok
yang petensial yang mau bergabung diperlukan publikasi kelompok agar diketahui
secara umum.
Berikut
ini dikemukakan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam tahap
pembentukan;
a. Penerimaan
secara terbuka dan mengucapkan terimakasih atas kehadiran dan kesdiaan anggota
kelompok melaksanakan kegiatan
b. Berdo’a
secara bersama, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menjelaskan
pengertian bimbingan kelompok / konseling kelompok (disesuaikan dengan kegiatan
apa yang direncanakan).
c. Menjelaskan
tujuan bimbingan kelompok / konseling kelompok
d. Menjelaskan
cara pelaksanaan bimbingan kelompok / konseling kelompok.
e. Menjelaskan asa-asas bimbingan dan konseling
yaitu asas kerahasiaan, kesukarelaan, kegiaatan, keterbukaan, kenormatifan.
f. Melaksanakan
perkenalan dilanjutkan dengan permainan pengakraban.
2. Tahap
peralihan atau transisi
Tahap
transisi adalah suatu tahap setelah proses pembentukan dan sebelum tahap kerja
kelompok. Dalam kelompok yang diperkirakan berakhir 12-15 sesi, tahap transisi
terjadi pada sesi kedua atau ketiga dan biasanya berlangsung 1-3 pertemuan.
Tahap
ini terdiri dari dua bagian proses yang ditandi dengan eksperensi, sejumlah
emosi dan interaksi anggota.
Secara
operasional hakikat tahap ini merupakan transisi antara tahap pembentukan
dengan tahap kegiatan. Pada tahap ini pemimpin kelompok sekali harus jeli dalam
melihat dan membaca situasi. Apabila masih terlihat gejala-gejala penolakan,
rasa enggan salah paham, kurang bersemangat dalam melaksanakan kegiatan maka
pemimpin kelompok tidak boleh binggung, apalagi putus asa.
Tahap
peralihan dapat dilaksanakan melalui langkah-langkah :
a. Menjelaskan
kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya
b. Menawarkan
sambil mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani kegiatan pada tahap
selajutnya
c. Membahas
suasana yang terjadi
d. Meningkatkan
kemampuan keikutsertaan anggota
e. Kalau
dipandang perlu, kembali kebeberapa aspek tahap pertama.
3. Tahap
kegiatan
Tahap
kegiatan merupakan tahap inti dari proses suatu kelomok dan merupakan kehidupan
sebenarnya dari kelompok.
Tahapan
kegiatan selalu dianggap sebagai tahapan yang selalu produktif dalam
perkembangan kelompok yang bersifat membanggun dan dengan pencapai hasil yang
baik selama tahapan kerja hubungan anggota kelompok lebih bebes dan lebih
menyenagkan.
Dalam
bkp tahap ini diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan:
a. Masing-masing
anggota secara bebas mengemukakan topik bahasan pemimpin kelompok. Pemimpin
kelompok mengemukakan suatu topic untuk dibahas oleh kelompok.
b. Menentapkan
topic yang akan bahas terlebih dahulu
c. Anggota
membahas topic secara mendalam dan tuntas
d. Kegiatan
silingan
Dalam kkp tahap ini
diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan
a. Setiap
anggota kelompok mengemukakan masalah pribadi yang perlu mendapatkan bantuan
kelompok untuk mengentasannya.
b. Kelompok
memilih masalah mana yang hendak dibahas dan dituntaskan
c. Kiien
memberikan gambaran yang lebih rinci mengenai masalah yang dialaminya
d. Seluruh
anggota kelompok aktif membahas masalah kiien melalui berbagai cara seperti:
bertanya, menjelaskan, mengeritisi, memberi contoh, mengemukakan pengalaman
pribadi mengarangkan.
e. Kiien
diberikan kesempatan untuk merespon apa-apa yang ditampilkan oleh rekan-rekan
anggota kelompok.
f. Kegiatan
selingan
4. Tahan
pengakhiran
Tahap
pengakhiran secara keseluruhan merupakan merupakan akhir dari serangkaian
pertemuan kelompok. Keseluruhan pengalaman yang diperoleh anggota selama proses
kerja ini memerlukan perhatian khusus dari pemimpinan kelompok, terutama ketika
kelompok hendak dibubarkan. Pembubaran kelompok secara keseluruhan idealnya
dilakukan setelah tujuan kelompok tercapai.
Sebagai
tahap penutup dari kegiatan bkp/kkp. Tugas pemimpin kelompok dalam tahap ini
adalah sebagai berikut.
a. Mengemukaakan
bahwa kegiatan akan seger diakhiri
b. Pemimpin
kelompok dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan hasil-hasil kegiatan.
c. Membahas
kegiatan lanjutan
d. Mengemukakan
kesan dan harapan
e. Do’a
penutup
5. Evaluasi
kegiatan
penilaian
terhadap kegiatan konseling kelompok dapat dilakukan secara tertulis dimana
para peserta diminta mengungkapkan perasannya, harapannya, minat dan sikapnya
terdapat berbagai hal, baik yang telah dilakukan selama kegiatan kelompok (yang
menyangkut isi maupun proses) maupun kemungkinan keterlibatan mereka untuk
kegiatan serupa selanjutnya. Pada tahap ini dilakukan tinjauan terhadap
kualitas kegiatan kelompok dan hasil-hasilnya meklalui mengungkapkan
kesan-kesan peserta.