Minggu, 21 Februari 2016

PEMILIHAN MEDIA


KATA PENGANTAR

 


Alhamdulillah, kami ucapkan  kepada Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya, nikmatnya sehingga  kami   dapat menyelesaikan tugas kelompok Mata Kuliah “MEDIA PEMBELAJARAN ” yang berjudul “Memebuat rancangan pembelajaran pada kelompok mata pelajaran PAI“
Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada Nabi junjungan Alam, Nabi besar Muhammad SAW, yang telah Allah utus untuk umat Islam sebagai salah satu dari Risalah-Nya.
Selanjutnya kepada semua pihak yang terlibat di dalam pembuatan makalah ini, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu semoga  mendapat berkah dari Allah SWT.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekeliruan, namun demikian kami mengharapkan tegur sapa, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari rekan-rekan, sehingga dengan saran dan kritik dari rekan-rekan mudah-mudahan kami bisa memperbaiki untuk kedepannya, karena tidak ada manusia yang terlepas dari kesalahan dan kehilafan. Kami berharap semoga tugas ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin...

Tembilahan, 10 Desember 2015


Penulis, Kelompok 9





BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar secara sistematis, yang di lakukan orang yang di serahi tnggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. Pendidikan ialah pimpinan yang di berikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat.
Prestasi belajar siswa di sekolah sering di indikasikan dengan permaslahan belajar dari siswa tersebut dalam memahami materi. Indikasi ini di mungkinkan karena faktor belajar siswa yang kurang efektif, bahkan siswa sendiri tidak merasa termotivasi di dalam mengikuti pembelajran di kelas. Sehingga menyebabkan siswa tidak memahami materi yang bersifat sukar yang di berikan oleh guru tersebut.
Dalam hal ini, peran seorang guru sebagai pengembang ilmu sangat besar untuk memilih dan melaksanakan pembelajaran yang tepat dan efisien bagi peserta didik bukan hanya pembelajaran yang berbasis konvensional.
1.      Bagamana pemilihan media yang baik ?
2.      Apa hal yang perlu di pertimbangkan dalam memilih dan mentukan media ?
3.      Bagaimana kriteria pemilihan media ?
4.      Bagaimana perencanaan pemilihan media ?



BAB II

PEMBAHASAN

Pembelajaran yang efektif memerlukan perancangan yang baik. Media yang akan di gunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perancangan yang baik. Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seseorang guru memiliki salah satu media dalam kegiatan di kelas atas dasar pertimbangan antara lain :
a.         Ia merasakan sudah akrab dengan media itu, papan tulis atau proyektor transparansi.
b.         Ia merasa bahwa media yang di pilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik dari pada dirinya sendiri, misalnya diagram pada flip chart, atau
c.         Media yang  di pilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta menuntunnya pada penyajian yang lebih struktur dan terorganisasi.
Heinich, dkk . (1982 ) mengajukan model perancangan penggunaan media yang efektif yang di kenal dengan istilah “ASSURE” (analyze learner characteristics, state state objective, select, or modify media, utilize, require learner, require learner response, and evaluate). Model ini menyarankan enam kegiatan utama dalam perencanaan pembelajaran sebagai berikut :
A)           Menganalisis karakteristiki umum kelompok sasaran, apak mereka siswa sekolah lanjutan atau perguruan tinggi, angota organisasi pemuda, perusahaan, usia, jenis kelamin, latar belakang budaya dan sosial ekonomi, serta menganalisis karakteristik khusus mereka yang meliputi antara lain pengetahuan, keterampilan dan sikap awal mereaka.
S)                 Menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran, yaitu prilaku yang kemampuan baru apa (pengetahuan, keterampilan, atau sikap) yang di harapkan siswa memiliki dan kuasai setelah proses belajar mengajar.
S)         Memilih, memodifikasi, atau merancang dan mengembangkan materi dan media tepat.
U)                Menggunakan materi dan media.

R)    Meminta tanggapan dari siswa
E)       Mengevaluasi proses belajar.
Pada tingkat dan menyeluruh dan umum pemilihan media dpaat di lakukan dengan pertimbangan faktor-faktor berikut :
1.             Hambatan perkembangan dan pemeblajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan mengembangkan materi dan media), sumber-sumber yang tesedia (manusia dan material).
2.              Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran.
3.             Hambatan dari siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal.
4.             Prtimbangan lain adalah  tungkat kesenangan (preferensi, lembaga, guru, pelajar) dan keefektifan biaya.
5.              Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan pula:
a.         Kemapuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual dan atau audia).
b.        Kemampuan mengakomodasikan respons siswa yang telah (tertulis, auidio, dan kegitan fisik).
c.         Kemampuan mengakomodasikan umpan balik.
d.        Pemilihan utama dan media sekuler unruk penyajian informasi atau stimulus dan untuk latihan dan tes.
6.             Media sekunder harus dapat perhatian karna pembelajaran yang hasil menggunakan media.
Dari segi teori belajar berbgaia kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut :
1.         Motivasi, harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari puhak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan.
2.         Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda.

3.         Tujuan pemebelajaran. Jika siswa di beritahukan apa yang di harapkan mereka pelajari melalui media pembelajaran itu,kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar.di samping itu pernyataan  mengenai tujuan belajar yang ingin di capai dapat menolong perancang dan penulis materi pembelajaran:tujuan ini akan menentukan bagian isi yang mana yang harus mendapat perhatian pokok dalam media pembelajaran.
4.         Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan di pelajari di atur,dan di organisasikan ke dalam urutan-urutan yang bermakna.
5.         Persiapan sebelum belajar. Siswa sebaIknya telah menguasai secara baik pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang di perlukan secara memadai yang mungkin merupakan prasyarat untuk penggunaan media dengan sukses.
6.         Emosi. Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat berpengaruh dan bertahan.
7.         Partisipasi.agar pembelajaran berlangsung dengan baik,seorang siswa harus mengintralisasi informasi,tidak sekedar di beritahukan kepadanya.
8.         Umpan balik. Hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa di informasikan kemajuan belajarnya.
9.         Penguatan(reinforcement). Apabila siswa berhasil belajar,ia di dorong untuk terus belajar.
10.     Latihan dan pengulangan. Sesuatu hal baru jarang sekali dapat di pelajari secara efektif hanya dengan sekali jalan.
11.     Penerapan. Hasil belajar yang di inginkan meningkakatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi.
Seperti yang telah di uraikan, kriteria pemilihan bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem intruksional secara keseluruhan. Untuk itu ,ada beberapa kriteria yang harus di perhatikan dalam memilih media, yaitu:

1.             Sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. Media dipilih berdasarkan tujuan intruksional yang telah di tetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga rana kognitif,afektif,dan pisikomotor.
2.             Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta,konsep,prinsip,atau generalisasi. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara afektif,media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas oembelajaran dan kaemampuan mental siswa.
3.             Praktis, luas, dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu,dana, atau sumber daya lain untuk memproduksi, tidak perlu di paksakan.media yang di pilih sebaiknya dapat di gunakan dimanapun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya,serta mudah di pindahkan dan mudah di bawa kemana-mana.
4.             Guru terampil mengunakan nya. Ini merupakan salah satu kriteria utama.apapun media itu,guru harus mampu mengunakanya dalam proses pembelajaran.
5.             Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektinya jika di gunakan pada kelompok kecil atau perorangan.ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar,sedang,kecil dan perorangan.
6.             Mutu teknis. Pengembakan fisual baik gambar maupun grafis harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang di tonjolkan dan ingin di sampaikan tidak boleh tergangu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.[1]
Ada beberapa tahapan pengembangan media, yaitu tahapan perencanaan, tahapan pengembangan nsakah, tahap produksi media. Seperti uraian berikut ini :
Dalam perencanaan pengembangan media khususny media audio dan audio visual dan beberapa kegiatan yang harus di lakukan yaitu mengidentifikasi kebutuhan audiens (siswa) yang akan menggunakan media yang akan di

kembangkan, merumuskan tujuan yang akan di capai oleh siswa, mengembangkan butir-butir materi sesuai dengan tujuan.
1.      Identifikasi Kebutuhan
Media di rencanakan berdasarkan kebutuhan (need) yang di raskan oleh adiens atau siswa. Dengan demikian, merancang suatu media tidak berangkat dari keinginan pengembang atau perencana media itu sendiri, akan tetapi berangkat dari kesenjangan antar apa yang di harapkan di miliki siswa dengan apa yang telah di miliki.

2.      Identifikasi Karakteristik Siswa
Perlunya mengidentifikasi karakteristik siswa berangkat dari asumsi bahwa siswa merupakan organisme yang unik yang memiliki perbedaan. Walaupun secara fisik siswa sama, akan tetapi pada bagian-bagian tertentu memiliki perbedaan, misalnya dalam kemampuan dasar, minat ,bakat, dll. Atas dasar perbedaan tersebut maka, pengembangan media pendidikan perlu menyesuaikan baik dengan gaya bahasa, teknik penyajian, teknik memberikan ilustrasi.
Hal-hal yang harus di perhatikan dalam mengidentifikasi karakteristik siswa sehubungan dengan perencanaan pengembangan media pembelajaran :
a.       Tingkat perkembangan psiologi siswa
b.      Kemampuan dasar siswa
c.       Gaya belajar siswa
d.      Kebiasaan siswa
3.      Perumusan Tujuan
Perumusan tujuan pembelajaran merupakan arah yang harus di capai oleh siswa. Dengan kata lain, tujuan pembelajarn berhubungan dengan perubahan prilaku yang harus di miliki setelah siswa memanfaatkan media pembelajaran yang kita kembangkan. Dengan tujuan pembeljaran baik guru maupun siswa di harapkan memiliki kejelasan apa yang harus di capai, apa yang haru di lakukan untuk mewujudkan pencapaian tujuan tersebut, materi apa yang harus di siapkan, bagaiman menyampaikannya.
4.      Pengembangan Materi
Tujuan  dan bahan (materi) pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat di pisahkan. Dalam pengembangan media pembelajaran penetapan materti atau bahan ajar merupakan tahapanyang sangat penting, sebab materi pelajaran merupakan init atau muatan dalam media itu sendiri. Materi pelajaran dapat di bedakan menjadi : pengetahuan (knowldge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude). Pengetahan adalah informasi yang di simpan dalam pikiran (mind) siswa, dengan demikian pengetahuan behubungan dengan berbagai informasi yang harus di hapal dan di kuasai oleh siswa, sehingga manakala di perlukan oleh siswa dapat mengungkakan kembali. Kterampilan (skill) adalah tindakan-tindakan (fisik dan non fisik) yang di lakukan seseorang dengan cara yang kompeten untuk mencapai tujuan tertentu. Sikap (attitude) adalah kecendrungan seseorang utntuk bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang di yakini kebenarannya oleh siswa.
5.      Pengembangan alat ukur
Setelah merumuskan tujuan dan menetapkan materi pembelajaran, langkah selanjutnya adalah merumuskan alat ukur. Ada du alasan penting perlunya merumuskan alat ukur :  pertama, untuk menentukan benar tidaknya tujuan pembelajaran yan telah di rumuskan. Sehubungan dengan fungsi pertama, yakni untuk merumus ketepatan perumusan tujuan, coba perhatikan rumusan tujuan dan alat ukur yang di gunakan :
Rmusan Tujuan
Alat ukur
setelah selesai penayangan media pembelajaran di harapkan siswa mengetahui sikap yang baik terhadap orang tua.
1.      Coba ketahui sikap yang baik terhdap orang tua.
Setelah setelah penayangan media di harapkan siswa mengetahui sistem pernapasan pada manusia
2.      Coba anda ketahui sistem pernafasan pada manusia.

Di lihat dari lat ukur yang di rumuskan dalam ketiga materi di atsa, maka jelas itu bukan alat ukur yang baik, dengan demikian, maka jelas tujuan yang di rumuskan bukan tujuan yang operasional. Coba bandingkan dengan rumusan tujuan beserta alat ukur di bawah ini:
Rumusan tujuan
Alat ukur
Selesai penayangan media, di harapkan siswa dapat mendemonstrasikan sikap yang baik pada orng tua sebelum pergi kelaur rumah.
1.      Coba peragakan bagaimana sebaiknya kita bersikap pada orang tua manakala kita akan kerumah orng tua.
Selesai penayangan media di harapkan siswa dapat menyebbutkan dua jenis pernapasan pada makhluk hidup.
2.      Sebutkan dua jens pernapasan pada makhluk hidup.

Naskah, dalam perencanaan program media secara umum dpat di artikan sebagai pedoman tertulis yang berisikan informasi tentan bentuk visual yang akan di tampilakan, grafis atau tampilan kalimat untuk mempertegas visual dan atau suara yag di perluakn sebagai acuan dalam pembuatan media tertentu. Naskah perlu di buat karena, karena melalui naskah inilah tujuan dan materi di tuankan dengan kemasan sesuai dengan jenis media, sehingga media yang di buat benar-benar akan memiliki kesesuaian dengan tujuan. Naskah berfungsi sebagai pedoman bagi pengguna dan terutama pembuat dan pengembang media.[2]
Untuk menghasilkan media pembelajaran, kegiatan produksi merupakan tahap akhir. Secara sederhana proses produksi media pembelajaran terbagi atas tiga tahap yakni pra produksi (pre-production), pelaksanaan produksi (producion), pasca-produksi.
Tahap pra-produksi, adalah kegiatan sebelum pelaksanaanan produksi. Hal ini perlu di lakukan karena dua alsan penting. Pertama, produksi media merupakan pekerjaan kolektif yang komplek, yang melibatkan orang banyak sehinga srtiap orang perlu memahami peran masing-masing. Kedua, media pembelajran merupakan pekerjaan yang bukanhanya mengandung proses kreatif dengan segala imajinasi sesuai dengan dengan media yang di kembangkan, akan tetapi media pembelajaran mengandung kebenaran ilmiah yang harus di pertanggungjawabkan.
Tapahapan produksi media adalah kegiatan produksi itu sendiri. Produksi media audio adalah proses perekaman suara yang biasa dilakukan di studio rekaman.
Tahap pasca produksi, adalah tahap evaluasi media hasil produksi. Evaluasi hasil produksi perlu di lakuakn untuk menimbang berbagai kelemahan media yang di kembangkan.[3]






BAB III

 PENUTUP

Model perancangan penggunaan media yang efektif yang di kenal dengan istilah “ASSURE” (analyze learner characteristics, state state objective, select, or modify media, utilize, require learner, require learner response, and evaluate). Hal yang perlu di pertimbangkan dalam pemilihan media yaitu, motivasi, perbedaan individual, tujuan pembelajaran, organisasi isi, persiapan sebelum belajar, emosi, partisipasi, umpan balik, penguatan (reinforcement) , latihan dan pengulangan, penerapan .
Kriteria pemilihan media yang harus di perhatikan  yaitu , sesuai dengan tujuan yang ignin di capai, tepat untuk mrndukung isi pelajaran yang sifatnya fakts, konsep, prinsip, dan generalisasi, praktis, luws, dan bertahan, guru terampil menggunkannya, pengelompokan sasaran, dan mutu teknis.
Tahapan pemilihan media antara lain, identifikasi kebutuhan, identifikasi karakteristik siswa, perumusan tujuan, pengembangan materi, dan pengembangan alat ukur.
Sebagai seorang guru atau calon guru, kita wajib tau perancangan dan pemilihan media yang baik dalam pembelajaran, sehigga siswa tidak bosan serta usaha dan harapan dan agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan tercapai tujuan yang di inginkan.


DAFTAR PUSTAKA


Arsyad, azhar . (2003) . Media Pembelajaran . Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina . (2013) . Media Komunikasi Pembelajaran . Jakarta : Kencana .


[1] Azhar arsyad . 2003 . Media Pembelajaran . Jakarta : Raja Grafindo Persada. Hlm.67-76.
[2] [2]Wina Sanjaya . 2012 . Media Komunikasi Pembelajaran .  Jakarta : Kencana . Hlm.128-139.
[3]Wina Sanjaya . Ibid . Hlm. 153-156.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda