PEMILIHAN MEDIA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
karunianya, nikmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok Mata
Kuliah “MEDIA PEMBELAJARAN ” yang berjudul “Memebuat rancangan pembelajaran pada kelompok mata pelajaran PAI“
Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada Nabi
junjungan Alam, Nabi besar Muhammad SAW, yang telah Allah utus untuk umat Islam
sebagai salah satu dari Risalah-Nya.
Selanjutnya kepada semua pihak yang terlibat di dalam
pembuatan makalah ini, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu semoga mendapat berkah dari Allah SWT.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih
banyak terdapat kekeliruan, namun demikian kami mengharapkan tegur sapa, saran
dan kritik yang sifatnya membangun dari rekan-rekan, sehingga dengan saran dan
kritik dari rekan-rekan mudah-mudahan kami bisa memperbaiki untuk kedepannya,
karena tidak ada manusia yang terlepas dari kesalahan dan kehilafan. Kami berharap semoga tugas ini bermanfaat bagi kita
semua. Aamiin...
Tembilahan,
10 Desember 2015
Penulis, Kelompok 9
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha
sadar secara sistematis, yang di lakukan orang yang di serahi tnggung jawab
untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan
cita-cita pendidikan. Pendidikan ialah pimpinan yang di berikan dengan sengaja
oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani)
agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat.
Prestasi belajar siswa
di sekolah sering di indikasikan dengan permaslahan belajar dari siswa tersebut
dalam memahami materi. Indikasi ini di mungkinkan karena faktor belajar siswa
yang kurang efektif, bahkan siswa sendiri tidak merasa termotivasi di dalam
mengikuti pembelajran di kelas. Sehingga menyebabkan siswa tidak memahami
materi yang bersifat sukar yang di berikan oleh guru tersebut.
Dalam hal ini, peran
seorang guru sebagai pengembang ilmu sangat besar untuk memilih dan
melaksanakan pembelajaran yang tepat dan efisien bagi peserta didik bukan hanya
pembelajaran yang berbasis konvensional.
1.
Bagamana
pemilihan media yang baik ?
2.
Apa hal yang
perlu di pertimbangkan dalam memilih dan mentukan media ?
3.
Bagaimana
kriteria pemilihan media ?
4.
Bagaimana
perencanaan pemilihan media ?
BAB II
PEMBAHASAN
Pembelajaran yang
efektif memerlukan perancangan yang baik. Media yang akan di gunakan dalam
proses pembelajaran itu juga memerlukan perancangan yang baik. Meskipun
demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seseorang guru memiliki salah
satu media dalam kegiatan di kelas atas dasar pertimbangan antara lain :
a.
Ia merasakan
sudah akrab dengan media itu, papan tulis atau proyektor transparansi.
b.
Ia merasa bahwa
media yang di pilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik dari pada dirinya
sendiri, misalnya diagram pada flip chart, atau
c.
Media yang di pilihnya dapat menarik minat dan perhatian
siswa, serta menuntunnya pada penyajian yang lebih struktur dan terorganisasi.
Heinich, dkk . (1982 ) mengajukan model perancangan
penggunaan media yang efektif yang di kenal dengan istilah “ASSURE” (analyze
learner characteristics, state state objective, select, or modify media,
utilize, require learner, require learner response, and evaluate). Model ini
menyarankan enam kegiatan utama dalam perencanaan pembelajaran sebagai berikut
:
A)
Menganalisis karakteristiki
umum kelompok sasaran, apak mereka siswa sekolah lanjutan atau perguruan
tinggi, angota organisasi pemuda, perusahaan, usia, jenis kelamin, latar
belakang budaya dan sosial ekonomi, serta menganalisis karakteristik khusus
mereka yang meliputi antara lain pengetahuan, keterampilan dan sikap awal
mereaka.
S)
Menyatakan atau
merumuskan tujuan pembelajaran, yaitu prilaku yang kemampuan baru apa
(pengetahuan, keterampilan, atau sikap) yang di harapkan siswa memiliki dan
kuasai setelah proses belajar mengajar.
S) Memilih, memodifikasi, atau merancang
dan mengembangkan materi dan media tepat.
U)
Menggunakan
materi dan media.
R)
Meminta
tanggapan dari siswa
E)
Mengevaluasi
proses belajar.
Pada tingkat dan
menyeluruh dan umum pemilihan media dpaat di lakukan dengan pertimbangan
faktor-faktor berikut :
1.
Hambatan
perkembangan dan pemeblajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan
peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan
mengembangkan materi dan media), sumber-sumber yang tesedia (manusia dan
material).
2.
Persyaratan isi,
tugas, dan jenis pembelajaran.
3.
Hambatan dari
siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal.
4.
Prtimbangan lain
adalah tungkat kesenangan (preferensi,
lembaga, guru, pelajar) dan keefektifan biaya.
5.
Pemilihan media
sebaiknya mempertimbangkan pula:
a.
Kemapuan
mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual dan atau audia).
b.
Kemampuan
mengakomodasikan respons siswa yang telah (tertulis, auidio, dan kegitan
fisik).
c.
Kemampuan
mengakomodasikan umpan balik.
d.
Pemilihan utama
dan media sekuler unruk penyajian informasi atau stimulus dan untuk latihan dan
tes.
6.
Media sekunder
harus dapat perhatian karna pembelajaran yang hasil menggunakan media.
Dari segi teori belajar
berbgaia kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat
pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut :
1.
Motivasi,
harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari puhak siswa
sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan.
2.
Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan
yang berbeda-beda.
3.
Tujuan pemebelajaran. Jika siswa di beritahukan apa yang di harapkan
mereka pelajari melalui media pembelajaran itu,kesempatan untuk berhasil dalam
pembelajaran semakin besar.di samping itu pernyataan mengenai tujuan belajar yang ingin di capai
dapat menolong perancang dan penulis materi pembelajaran:tujuan ini akan
menentukan bagian isi yang mana yang harus mendapat perhatian pokok dalam media
pembelajaran.
4.
Organisasi isi.
Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik
yang akan di pelajari di atur,dan di organisasikan ke dalam urutan-urutan yang
bermakna.
5.
Persiapan sebelum belajar. Siswa sebaIknya telah menguasai secara baik
pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang di perlukan secara memadai yang
mungkin merupakan prasyarat untuk penggunaan media dengan sukses.
6.
Emosi.
Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat
berpengaruh dan bertahan.
7.
Partisipasi.agar
pembelajaran berlangsung dengan baik,seorang siswa harus mengintralisasi
informasi,tidak sekedar di beritahukan kepadanya.
8.
Umpan balik.
Hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa di informasikan
kemajuan belajarnya.
9.
Penguatan(reinforcement). Apabila siswa berhasil belajar,ia di dorong untuk
terus belajar.
10.
Latihan dan pengulangan. Sesuatu hal baru jarang sekali dapat di pelajari
secara efektif hanya dengan sekali jalan.
11.
Penerapan.
Hasil belajar yang di inginkan meningkakatkan kemampuan seseorang untuk
menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi.
Seperti yang telah di
uraikan, kriteria pemilihan bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian
dari sistem intruksional secara keseluruhan. Untuk itu ,ada beberapa kriteria
yang harus di perhatikan dalam memilih media, yaitu:
1.
Sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. Media dipilih berdasarkan tujuan intruksional yang
telah di tetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari
dua atau tiga rana kognitif,afektif,dan pisikomotor.
2.
Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya
fakta,konsep,prinsip,atau generalisasi.
Agar dapat membantu proses pembelajaran secara afektif,media harus selaras dan
sesuai dengan kebutuhan tugas oembelajaran dan kaemampuan mental siswa.
3.
Praktis, luas, dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu,dana, atau sumber daya
lain untuk memproduksi, tidak perlu di paksakan.media yang di pilih sebaiknya
dapat di gunakan dimanapun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di
sekitarnya,serta mudah di pindahkan dan mudah di bawa kemana-mana.
4.
Guru terampil mengunakan nya. Ini merupakan salah satu kriteria utama.apapun media
itu,guru harus mampu mengunakanya dalam proses pembelajaran.
5.
Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum
tentu sama efektinya jika di gunakan pada kelompok kecil atau perorangan.ada
media yang tepat untuk jenis kelompok besar,sedang,kecil dan perorangan.
6.
Mutu teknis.
Pengembakan fisual baik gambar maupun grafis harus memenuhi persyaratan teknis
tertentu. Misalnya, visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang
di tonjolkan dan ingin di sampaikan tidak boleh tergangu oleh elemen lain yang
berupa latar belakang.[1]
Ada beberapa tahapan
pengembangan media, yaitu tahapan perencanaan, tahapan pengembangan nsakah,
tahap produksi media. Seperti uraian berikut ini :
Dalam perencanaan
pengembangan media khususny media audio dan audio visual dan beberapa kegiatan
yang harus di lakukan yaitu mengidentifikasi kebutuhan audiens (siswa) yang
akan menggunakan media yang akan di
kembangkan, merumuskan
tujuan yang akan di capai oleh siswa, mengembangkan butir-butir materi sesuai
dengan tujuan.
1.
Identifikasi
Kebutuhan
Media di rencanakan berdasarkan kebutuhan (need)
yang di raskan oleh adiens atau siswa. Dengan demikian, merancang suatu media
tidak berangkat dari keinginan pengembang atau perencana media itu sendiri,
akan tetapi berangkat dari kesenjangan antar apa yang di harapkan di miliki
siswa dengan apa yang telah di miliki.
2.
Identifikasi
Karakteristik Siswa
Perlunya mengidentifikasi karakteristik siswa
berangkat dari asumsi bahwa siswa merupakan organisme yang unik yang memiliki
perbedaan. Walaupun secara fisik siswa sama, akan tetapi pada bagian-bagian
tertentu memiliki perbedaan, misalnya dalam kemampuan dasar, minat ,bakat, dll.
Atas dasar perbedaan tersebut maka, pengembangan media pendidikan perlu
menyesuaikan baik dengan gaya bahasa, teknik penyajian, teknik memberikan
ilustrasi.
Hal-hal yang harus di perhatikan dalam
mengidentifikasi karakteristik siswa sehubungan dengan perencanaan pengembangan
media pembelajaran :
a.
Tingkat
perkembangan psiologi siswa
b.
Kemampuan dasar
siswa
c.
Gaya belajar
siswa
d.
Kebiasaan siswa
3.
Perumusan Tujuan
Perumusan tujuan pembelajaran merupakan arah yang
harus di capai oleh siswa. Dengan kata lain, tujuan pembelajarn berhubungan
dengan perubahan prilaku yang harus di miliki setelah siswa memanfaatkan media
pembelajaran yang kita kembangkan. Dengan tujuan pembeljaran baik guru maupun
siswa di harapkan memiliki kejelasan apa yang harus di capai, apa yang haru di
lakukan untuk mewujudkan pencapaian tujuan tersebut, materi apa yang harus di
siapkan, bagaiman menyampaikannya.
4.
Pengembangan
Materi
Tujuan dan
bahan (materi) pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat di pisahkan.
Dalam pengembangan media pembelajaran penetapan materti atau bahan ajar merupakan
tahapanyang sangat penting, sebab materi pelajaran merupakan init atau muatan
dalam media itu sendiri. Materi pelajaran dapat di bedakan menjadi :
pengetahuan (knowldge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude). Pengetahan
adalah informasi yang di simpan dalam pikiran (mind) siswa, dengan demikian
pengetahuan behubungan dengan berbagai informasi yang harus di hapal dan di
kuasai oleh siswa, sehingga manakala di perlukan oleh siswa dapat mengungkakan
kembali. Kterampilan (skill) adalah tindakan-tindakan (fisik dan non fisik)
yang di lakukan seseorang dengan cara yang kompeten untuk mencapai tujuan
tertentu. Sikap (attitude) adalah kecendrungan seseorang utntuk bertindak
sesuai dengan nilai dan norma yang di yakini kebenarannya oleh siswa.
5.
Pengembangan
alat ukur
Setelah merumuskan tujuan dan menetapkan materi
pembelajaran, langkah selanjutnya adalah merumuskan alat ukur. Ada du alasan
penting perlunya merumuskan alat ukur : pertama, untuk menentukan benar tidaknya
tujuan pembelajaran yan telah di rumuskan. Sehubungan dengan fungsi pertama,
yakni untuk merumus ketepatan perumusan tujuan, coba perhatikan rumusan tujuan
dan alat ukur yang di gunakan :
Rmusan Tujuan
|
Alat ukur
|
setelah selesai penayangan media
pembelajaran di harapkan siswa mengetahui sikap yang baik terhadap orang tua.
|
1. Coba ketahui sikap yang baik terhdap
orang tua.
|
Setelah setelah penayangan media di
harapkan siswa mengetahui sistem pernapasan pada manusia
|
2. Coba anda ketahui sistem pernafasan
pada manusia.
|
Di lihat dari lat ukur yang di rumuskan dalam ketiga
materi di atsa, maka jelas itu bukan alat ukur yang baik, dengan demikian, maka
jelas tujuan yang di rumuskan bukan tujuan yang operasional. Coba bandingkan
dengan rumusan tujuan beserta alat ukur di bawah ini:
Rumusan tujuan
|
Alat ukur
|
Selesai penayangan media, di harapkan
siswa dapat mendemonstrasikan sikap yang baik pada orng tua sebelum pergi
kelaur rumah.
|
1.
Coba peragakan
bagaimana sebaiknya kita bersikap pada orang tua manakala kita akan kerumah
orng tua.
|
Selesai penayangan media di harapkan
siswa dapat menyebbutkan dua jenis pernapasan pada makhluk hidup.
|
2.
Sebutkan dua
jens pernapasan pada makhluk hidup.
|
Naskah, dalam
perencanaan program media secara umum dpat di artikan sebagai pedoman tertulis
yang berisikan informasi tentan bentuk visual yang akan di tampilakan, grafis
atau tampilan kalimat untuk mempertegas visual dan atau suara yag di perluakn
sebagai acuan dalam pembuatan media tertentu. Naskah perlu di buat karena, karena
melalui naskah inilah tujuan dan materi di tuankan dengan kemasan sesuai dengan
jenis media, sehingga media yang di buat benar-benar akan memiliki kesesuaian
dengan tujuan. Naskah berfungsi sebagai pedoman bagi pengguna dan terutama
pembuat dan pengembang media.[2]
Untuk menghasilkan
media pembelajaran, kegiatan produksi merupakan tahap akhir. Secara sederhana
proses produksi media pembelajaran terbagi atas tiga tahap yakni pra produksi (pre-production), pelaksanaan
produksi (producion), pasca-produksi.
Tahap pra-produksi,
adalah kegiatan sebelum pelaksanaanan produksi. Hal ini perlu di lakukan karena
dua alsan penting. Pertama, produksi
media merupakan pekerjaan kolektif yang komplek, yang melibatkan orang banyak
sehinga srtiap orang perlu memahami peran masing-masing. Kedua, media pembelajran merupakan pekerjaan yang bukanhanya
mengandung proses kreatif dengan segala imajinasi sesuai dengan dengan media
yang di kembangkan, akan tetapi media pembelajaran mengandung kebenaran ilmiah
yang harus di pertanggungjawabkan.
Tapahapan
produksi media adalah kegiatan
produksi itu sendiri. Produksi media audio adalah proses perekaman suara yang
biasa dilakukan di studio rekaman.
Tahap
pasca produksi, adalah tahap evaluasi
media hasil produksi. Evaluasi hasil produksi perlu di lakuakn untuk menimbang
berbagai kelemahan media yang di kembangkan.[3]
BAB III
PENUTUP
Model perancangan
penggunaan media yang efektif yang di kenal dengan istilah “ASSURE” (analyze learner
characteristics, state state objective, select, or modify media, utilize,
require learner, require learner response, and evaluate). Hal yang perlu di
pertimbangkan dalam pemilihan media yaitu, motivasi, perbedaan individual,
tujuan pembelajaran, organisasi isi, persiapan sebelum belajar, emosi,
partisipasi, umpan balik, penguatan (reinforcement) , latihan dan pengulangan,
penerapan .
Kriteria pemilihan
media yang harus di perhatikan yaitu ,
sesuai dengan tujuan yang ignin di capai, tepat untuk mrndukung isi pelajaran
yang sifatnya fakts, konsep, prinsip, dan generalisasi, praktis, luws, dan
bertahan, guru terampil menggunkannya, pengelompokan sasaran, dan mutu teknis.
Tahapan pemilihan media
antara lain, identifikasi kebutuhan, identifikasi karakteristik siswa,
perumusan tujuan, pengembangan materi, dan pengembangan alat ukur.
Sebagai seorang guru
atau calon guru, kita wajib tau perancangan dan pemilihan media yang baik dalam
pembelajaran, sehigga siswa tidak bosan serta usaha dan harapan dan agar
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan tercapai tujuan yang di
inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,
azhar . (2003) . Media Pembelajaran .
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sanjaya,
Wina . (2013) . Media Komunikasi
Pembelajaran . Jakarta : Kencana .
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda