simbol-simbol dalam ukiran rumah melayu
TUGAS KELOMPOK
SIMBOL – SIMBOL DALAM UKIRAN RUMAH
MELAYU
“Di Ajukan Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam dan Tamadun Melayu”
Dosen Pengampu :
H. Mulyadi, S.Ag. , M.S.I.

Di Susun Oleh : PAI / IV / D
Kelompok 5 :
1. Anisah
2. Siska Ajima
3. Yulia Asoka Fitriawati
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM ( STAI )
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
T.P. 2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Ragam
hias merupakan bagian dari seni rupa sedangkan seni rupa adalah salah satu
cabang keseni dalam itu, hidup dan berkembang dalam kehidupaan masyarakat dan
adalah milik masyarkat melayu riau sejak dari masa lalu, seni rupa ikut
memberikan warna yang mencerminkan kekhasan dari masyarakat melayu riau
tersebut.
Membicarakan
kehidupan ragam hias sama dengan membicarakan seni rupaa dalam masyarakat di
riau. Karena didaerah ini kehidupan seni rupa belum begitu maju
perkembangannya, tapi dalam masyarakat
riau kita akan melihatdn mendapatkan bentuk-bentuk kesenian rupa yang
berbentuk tradisonal daerah seperti banguna.
Adapun
bentuk-bentuk seni rupa atau ragam hias yang hidup dalam masyarakat riau yang
dibicarakan ini terbatas pada ragam hias pada rumah tradisonal melayu riau yang
terdapat dibeberapa daerah, antra lain dari: siak indera pura, bintan kepulauan
riau bunut dan salo Kampar.
Daerah
ini banyak ditemui hasil-hasil seni rupa berupa ragam hias baik berupa
peningalan lama maupun yang masih berkembang sekarang. Hal ini dapat dimaklumi
bahwa ketiga tempat ini masa dahulu adalah merupakan pusat kerajaan melayu
yaitu: siak adalah bekas kerajaan siak, batin adalah bekas kerajaan riau,bunut
bekas kerajaan pecan tua, Kampar dan berapa daerah lainnya. Sebagai pusat
kerajaan tentu kehidupan seni akan berkembang dengan baik dan maju tetapi,
hamper tidak terdapat perbedaan yang mencolok kehidupan seni rupa di beberapa
wilayah seperti Indragiri, kepulaun riau Bengkalis dan lainnya.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Ukiran-ukiran
rumah melayu
2. Lambing
dan filsafah dalam bagian-bagian bangunan rumah melayu
3. Macam
dan fungsi bangunan rumah melayu
4. Motif
pada ukiran rumah melayu
C.
Tujuan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini antara lain, yaitu:
1. Untuk
menambah pengetahuan mengenai macam ukiran pada rumah melayu
2. Untuk
menambah pengetahuan mengenai lambing dan filsafah dalam bagian-bagian bangunan
melayu
3. Untuk
menambah pengetahuan mengenai macam dan fungsi bangunan rumah melayu
4. Untuk
menambah pengetahuan mengenai motif pada ukiran rumah melayu.
BAB II
SIMBOL-SIMBOL DALAM UKIRAN RUMAH MELAYU
A.
Ukiran-ukiran
rumah melayu
Adapun
ukiran-ukiran dalam rumah melayu yaitu sebagai berikut:
1. Ukiran
lebah bergantung
Ukiran ini biasanya
untuk hiasan pinggiran cucuran atap, atau sebagai hiasan paling bawah dari
ukiran lainnya. Penggunaannya selalu untuk rumah. Ukiran ini melambangkan
manisnya kehidupan rumah tangga, raja berkorban dan tidak mementingkan diri
sendiri. Lambing ini berpajak pada motif hiasan yakni serang lebah yang
tergantung didalam kayu.Dalam
ungkapan disebutkan:
Lebah bergantung dicucuran atap
dimuka berpagar madu
di belakang pagar manisan
manisanya cucur kebilik dalam
manisanya rasa merasa
Manisnya isap mengisap

2. Ukiran
Awan larat
Ukiran ini bentuknya
terdiri dari dari garis lengkung limas dapat ditambah variasai- variasai dengan
motif apa saja kecuali bintang, biasanya ukiran ini ukiran kan pada biang yang
memanjang dan mendatar. Motif awan larat ini ada yang berbentuk akar, daun dan
bunga. Awan larat ini melambangkan panjang umur atau keabadian.

3. Ukiran
bunga-bungaan
Ukiran ini diukirkan biasanya pada
hiasan pada papan bingkai pintu, jendela, bingkai dinding dan loteng.

4. Ukiran
itik sekawan
Ukiran ini biasanya ditempatkan pada
bidang memanjang baik dipintu, jendela maupun untuk hiasan pada tiang-tiang.

5. Ukiran
binatang-binatang
Ukiran ini dipakai di
langit-langit loteng, di tengah-tengah ukiran ini dipakai kawat untuk gantungan
lampu, ada juga di pakai sebagai hiasan
diatas pintu atau jendela rumah.

6. Ukiran
keluk paku/ /Akar paku
Ukiran ini sama bentuknya dengan ukiran
awan larat, bedanya ukiran ini ujung garisnya selalu membentuk lengkungan
membulat.

7. Ukiran
kisi-kisi larik
Jenis ukiran ini di pergunakan
untuk kisi-kisi (jerajak) selaras rumah dan adapun digunakan untuk kisi-kisi
tangga ataupun kisi-kisi diatas jendela.

8. Ukiran
sayap layang-layang
Ukiran ini khusus untuk(sudut) cucuran
atap rumah dan atap gubah makan. Ukiran ini memiliki symbol empat pintu hakiki
dan symbol kebebasan.

9. Ukiran
selambayung
Ukiran
ini terletak diujung atap rumah, dipasang melintang(sepasang) pada setiap
ujungnya.pnjang ukiran ini ada yang sepanjang atap sampai kecucurannya dan ada
sepanjang bagian yang bersilang atas. Selambayung mengandung makna di antaranya
membangkitkan seri dan cahaya rumah, pekasih rumah sebagai lambing keserasian
dalam kehidupaan rumah tangga.
Sepasang tajuk diujung
Sepanjang tujuk
dipangkal
Tajuk pembangkit seri
pelangit
Membangkit
cahaya bumi
Membangkit cahaya
dilaut
Membangkit cahaya di
rumah.

10. Siku
keluang
Ukiran ini biasanya dipergunakan untuk
hiasan sudut.jadi sebagai hiasan pertemuan ditiap-tiap sudut.tetapi dengan
tambah variasi bias juga digunakan ditempat lain.

11. Ukiran
kuntum tak jadi
Ukiran ini bias digunakan sebagai hiasan
les plang,untuk hiasan kisi-kisi dan juga hiasan pada pagar selasar.

0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda