kepemimpinan yang demokratis
Kelompok 9 : PAI / IV / D
-
Siska Ajima
-
Sulastri
-
Didi Irawan
KEPEMIMPINAN YANG DEMOKRATIS
Pada
prinsipnya kepemimpian proses mempengaruhi atau member contoh oleh pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan yang ingin di capai.
Kepemimpinan gaya demokratis adalah
kemampuan mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan
yang telah di tetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan di lakukan dan
yang telah di tentukan bersama n antara pemimpin dan bawahan.
Seorang pemimpin yang bergaya demokratis merupakan
pemimpin di tengah-tengah anggota kelompok ataupun bawahannya. Kepemimpinan
yang demokratis menganggap bahwa hubungan seorang pemimpin dengan anggota atau
bawahannya bukan sebagai majikan terhadap buruh atau anak buah, melainkan
sebagai saudara tua di antara teman-teman sekerjanya, atau sebagai kakak
terhadap saudara-saudaranya.
Pemimpin yang demokratis selalu berusaha mendorong
anggota-anggota atau bawahannya agar bekerja secara sungguh-sungguh untuk
mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan dan usaha-usahannya, seorang pemimpin
demokratis ini selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan anggota atau
bawahannya, serta juga mempertimbangkan sampai di mana kesanggupan dan
kemampuan kelompok-kelompok kerjanya.
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang pemimpin yang
bergaya demokratis mau menerima dan bahkan mengharapkan pendapat dan
saran-saran dari kelompok kerjanya. Juga kritik-kritik yang membangun dari para
anggota agar terjadi timbal balik untuk di jadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam dalam setiap pengambilan keputusan ataupun tindakan-tindakan dalam
aktivitas kerjanya.
Pemimpin bergaya demokratis sangat sadar bahwa ia
tidak mampu bekerja seorang diri, karena itu ia perlu mendapatkan bantuan dari
semua pihak. Ia memrlukan dukungan dan partisipasi dari bawahannya, perlu
mendapatkan penghargaan dan dorongan
dari atasan, dan butuh support atau dukungan moril dari teman sekerejanya yang
sederajat kedudukannya dengan dirinya. Dengan demikian, pekrjaan atau
organisasi yang di pimpinnya akan terus berjalan lancar sekalipun ia tidak
berada di tempat.
Selain mempunya kepercayaan terhadap dirinya
sendiri, pemimpin ini juga menaruh kepercayaan terhadap anggota – anggota bahwa
mereka para anggotanya mempunyai kesanggupan bekerja dengan baik dan
bertanggung jawab. Pemimpin yang demokratis selalu berusaha memupuk raasa
kekeluargaan dan persatuan. Ia senantiasa berusaha membangun semangat
anggota-anggota kelompok dalam menjalankan dan
mengembangkan kemampuan kerjanya. Di samping itu ia juga member
kesempatan bagi timbulnya kecakapan dan kepandaian memimpin pada anggota
kelompoknya dengan jalan mempercayakan sebagian kekuasaan dan tanggung jawabnya
pada anggota kelompok kerjanya.
Pemimpin demokratis biasanya lebih di hormati dan di
hargai. Kenapa penulis katakana demikian, hal ini di karenakan bahwa pemimpin
demokratis ini bersedia bekerjasama dengan semua anggota kelompok kerjanya,
bahkan mengaggap anggota atau bawahannya sebagai anggota keluarganya. Pemimpin
demokratis ini tidak lah berusaha menjadi majikan, tapi bagaiamana ia bisa
membuat anggota/bawahnnya merasa tentram dan nyaman. Pemimpin demokratis
menganggap bahwa setiap prestasi dan kebrhasilan dalam kerjanya selalu di
anggap sebagai keberhasilan bersama, musyawarah
bersama dengan anggota/bawahannya. Ringkas nya bentuk-bentuk kesuksesab
selalu di ungkapkan dalam bentuk kerjasama atau bentuk kekamian.
Berdasarkan beberapa argumen yang telah penulis
utarakan , dapat di tarik kesimpulan tentang cirri kepemimpinan yang
demokratis, yaitu :
1.
Wewenang
pemimpin tidak mutlak ( bisa berubah ).
2.
Pimpinan
melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahannya.
3.
Keputusan di
buat bersama ( pimpinan dan bawahan ).
4.
Kebijakan di
buat bersama antara pimpinan dan bawahan.
5.
Komunikasi
berlangsung timbal balik.
6.
Banyak
kesempatan kepada bawahan untuk mengeluarkan pendapat.
7.
Pimpinan
mendorong prestasi bawahan.
8.
Memperhatiakan
kesanggupan dan kemampuan bawahan.
9.
Suasana saling
mempercayai, menghormati dan menghargai.
10.
Tanggung jawab
di tanggung bersama.

0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda