Kamis, 25 Desember 2014

Discussion text



PEMBAHASAN
Subjunctive, Transitive and Intransitive Verbs, and Discussion
A.     Subjunctive
Subjunctive adalah kata kerja yang di gunakan untuk membayangkan akibat dari sesuatu yang tidak ada atau tidak terjadi, atau dengan kata lain makna kalimat subjunctive selalu berlawanan dengan kenyataan/fakta.
Kata yang di gunakan dalam Subjunctive adalah, sbb :
Wish
Menginginkan / mengharapkan
As if / as though
Seolah-olah
Would rather
Lebih suka
If only
Seandainya / jika saja
           
Fungsi Subjunctive :
As if / as though
Di gunakan untuk menyatakan keadaan yang tidak sesuai kenyataan atau faktanya.
Wish, would rather, dan if only
Di gunakan untuk menyatakan suatu harapan atau ke inginan.

            Rumus penggunaan Subjunctive :
1.      Future Subjenctive
Future di gunakan sebagai kalimat  pengandaian yang mengacu pada masa yang akan dating, jadi faktanya juga dalam bentuk Simple Future Tense.
Rumus :
Wish
Subject (1) + Wish + Subject (2) + could/would + verb 1

Example :  I wish you would come to the party tonight.
(Saya berharap kamu akan datang ke pesta nanti malam.)

Faktanya : He will not come to the party tonight.
Note : Walaupun jarang di gunakan, tetapi Future Subjunctive terkadang masih sering kita jumpai, jadi lebih baik kita mengenal nya juga. Sebagai gantinya bisa menggunakan Present Subjunctive.
2.      Present Subjunctive
Present Subjunctive di gunakan sebagai kalimat pengandaian yang mengacu pada masa sekarang, jadi faktanya juga dalam bentuk Simple Present Tense.
Rumus :
Wish
S(1) + Wish + S(2) + Verb 2
As if / As though
S(1) + Verb 1 + as if + S(2) + Verb 2
Would rather
S(1) + Would rather + S(2) + Verb 2
If only
If only + S + Verb 2

            Example :
Wish
I wish you visited me. (saya berharap kamu mengunjungi saya).
Faktanya : You don’t visit me
As if /
As though
The girl dresses as if it were summer now. (Perempuan itu berpakaian seolah-olah sekarang musim panas).
Faktanya : it is not summer now.
Would rather
Shelly would rather he told the truth.(Shelly lebih suka dia mengatakan yang sebenarnya).
Faktanya : She doesn’t tell the truth.
If only
If only she knew. (Seandainya dia tau).
Faktanya : She does’t know.
Note:  Pada bentuk present subjunctive, kata kerja yang di gunakan adalah bentuk ke-2 (Verb 2) dan jika harus menggunakan to be, harus menggunakan “Were” untuk semua jenis subject.
3.      Past Subjunctive
Past Subjunctive di gunakan sebagai kalimat pengandaian yang mengacu pada masa lampau, jadi faktanya juga dalam bentuk Simple Past Tense.
Rumus :
Wish
S (1) + Wished + S (2) + Had + Verb 3
As if/  As though
S (1) + Verb 2 + as if + S (2) + Had + Verb 3
Would rather
S (1) + Would rather + S (2) + Had + Verb 3
If only
If only + S + Had + Verb 3
Example :
Wish
She wished she had more time last night. (Dia berharap dia punya waktu lebih kemarin malam).
Faktanya : She didn’t have more time last night.
As if/ As though
Jeff locked as though he had been a ghost. (Jeff terlihat seolah-olah dia telah melihat hantu).
Faktanya : He did’t see ghost.
Would rather
I would rather he had been here. (Saya lebih suka dia sudah berada di sini).
Faktanya : He was not here.
If only
If only Rachel had not been at home last night. (Seandainya Rachel sudah tidak ada di rumah kemaren malam).
Faktanya : Rachel was at home last night.

B. Transitive and Intransitive
Transitive Verbs adalah kata kerja atau verba yang membutuhkan objek (noun atau pronoun) dalam suatu kalimat. Verba ini menerangkan subjek yang melakukan sesuatu aktivitas terhadap objeknya secara langsung (direct object).
Contoh penggunaan transitive verbs :
1.      He bought a shirt.
2.      She brushes her hair every hour.
3.      Rina will lose the race.
4.      They watch the film.
5.      He is reading a magazine.
Sedangkan Intransitive Verbs adalah kata kerja atau verba yang tidak memerlukan objek langsung (no direct object). Dalam suatu kalimat, intransitive verbs bisa menjadi akhir kalimat tersebut. Jika tidak, adverbia atau frase preposisi akan menjadi akhir kalimat yang berfungsi menerangkan intransitive verbs.
Contoh penggunaan intransitive verbs :
1.      Tom fell.
2.      They ran down the road.
3.      She sits alone.
4.      They will sleep in my hotel.
5.      We are walking in the garden.

C.     Discussion
1.      Pengertian Discussion Text
Diskusi adalah sebuah proses mencari titik temu anatara dua pemikiran, pandangan atau pendapat yang berbeda. Dan Dicussion text bisa di definisikan sebagai sebuah teks yang berisi tentang sebuah wacana yang bermasalah. Wacana yang bermasalah ini adalah wacana yang memiliki dua kubu antara pro (mendukung) dan contra (penentang), antara pendukung isu dan penentang isu. Masalah yang di hadirkan dalam discussion text nantinya akan di diskusikan berdasarkan dua sudut pandang tersebut (point of view) tersebut, pro (pendukung) dan contra (penentang).
2.      Tujuan Discussion text
Tujuan komunikatif dari discussion text itu sendiri adalah untuk mengetengahkan suatu masalah atau isu yang di tinjau paling tidak dari dua sudut pandang sebelum sampai pada suatu kesimpulan atau rekomendasi.
3.      Struktur Kebahasaan Discussion text
Dalam Discussion text, terdapat empat struktur kebahsaan yang terlihat dari ide pokok setiap paragraph dalam discussion text sebagai bahan pembentuk teks nya, yaitu :
a.      Issue
Issue terletak pada paragraph pertama yang berisi penempatan masalah atau isu yang akan di diskusikan.
b.      Supporting points
Dalam bagian ini, penulis menghadirkan pendapat yang mendukung isu. Di setiap paragraf Suppoting Points terdiri dari dua komponen di antaranya adalah ide pokok paragraf dan uraian (elaboration) dari ide pokok paragraf tersebut.
c.       Contrasting Points
Dalam bagian ini, penulis menghadirkan pendapat yang menentang isu atau permasalahan. Seperti dalam paragraph Supporting point, contrasting points juga menghadirkan dua komponen pembentuk yaitu ide pokok paragraf dan uraian (elaboration) dari ide pokok paragraf tersebut.
d.      Conclusion or Recommendation
Dalam bagian ini, penulis menghadirkan kesimpulan atau bisa juga rekomendasikan dari isu atau permasalahan yang telah di diskusikan di atas.
5.    Ciri Kebahasaan Discussion Text
Di dalam membuat discussion text, penulis harus memperhatikan penggunaan bahasa yang biasa di terapkan, seperti :
Ø Menggunakan simple present tense
Ø Menggunakan modal, seperti must, should,would, may.
Ø Menggunakan additive, contrastive dan casual connection, seperti similiary, however, furthermore, on the other hand.

6.    Contoh Discussion Text
About Smoking
Issue
Smoking ban debate in Indonesia won’t be ended easly. Indonesia society have different views in responding the smoking ban. The latest one is MUI illegitimate fatwa which is responded with a variety of different opinions from the society. The following is discussion if the pros and cons of smoking, especially smoking in public area.
       (Perdebatan larangan merokok di Negara Indonesia seolah-olah tidak akan pernah selesai. Masyarakat Indonesia yang majemuk mempunyai pandangan yang berbeda-beda dalam menanggapi larangan merokok tersebut. Yang tebaru adalah fatwa MUI di tanggapi dengan beragam pendapat yang berbeda-beda dari semua lapisan masyarakat. Berikut ini adalah diskusi pro dan kontra atas fatwa haram merokok, khusus nya di tempat umum ).
       Supporting Points
       People who agree with MUI statement argue thet a lot of negative effects produced by smoking, such as causing death, lung damage, liver and heart attack, importance, and a lot of kinds of cancer. These diseases can cause death. Again, not only the active smokers who are affected, but also the people around them (passive smokers) get the impact. Based on this that study, the MUI states that smoking is forbidden. Especially in public area.
       (Pendapat masyarakat yang seruju akan fatwa MUI adalah banyak nya effect negative yang di hasilkan oleh asap rokok, seperti penyakit jantung, macam-macam kanker, penyakit-penyakit ini bisa menyebabkan kematian. Dahsyatnya lagi, bukan hanya perokok aktif saja yang bisa terkena dampat negatif nya. Tetapi orang yang di sekitarnya pun (perokok pasif) mendapat dampaknya. Atas dasar inilah, MUI memberikan fatwa haram merokok. Khususnya di tempat umum)
  Contrasting Points
       However, The smokers still argue a self-defense arguments. They argue thet smoking can help to refresh their mind, create some creative idea, relieve nervousness and fatigue. In social life, they argue that smoking can establish or togetherness. In addition, they also argue that the smoking ban means also closing the tobacco company which cause a massive unemployment because many employess work there.
       (Namun, para peroko tetap saja mempunyai argument untuk berkilah. Para peroko berpendapat bahwa merokok dapat membantu bmelancarkan pikiran, menciptakan ide kreatif, menghilangkan rasa gugup, menghilangkan lelah. Dalam kehidupan social, mereka berpendapat merokok dapat menjalin kebersamaan. Selain tiu, mereka juga berargumen bahwa larangan merokok berarti juga menutup perusahaan rokok yang dapat mengakibatkan pengangguran masal karena banyaknya karyawan yang menggantungkan hidupnya dengan bekerja di sana).
              Conclusion or Recommendation
       The smoking ban is still a very intense debate in our country. It is very difficult to decide the appropriate action or solution. There have been many studies discuss about smoking. But the decision whether we smoke or not is matter or personal choice. It depends on ourselves.
       (Larangan merokok memang masih menjadi perdebatan yang sangat intens di Negara kita. Sangat sulit mengambil tindakan yang tepat. Sudah banyak studi yang membahas masalah rokok. Tetapi keputusan apakah kita merokok atau tidak adalah pilihan pribadi kita masing-masing).


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda