Media Pembelajaran Akidah Akhlak
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembelajaran
adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi
yang terjadi antara guru dan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif
dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapai
tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan
sadar melakukan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan
segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.
Harapan
yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran
yang disampaikan guru dapat dikuasai anak didik secara tuntas. Ini merupakan
masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan
anak didik bukan hanya sebagai individu dengansegala keunikannya, tetapi mereka
juga sebagai makhluk social dengan latar belakang yang berbeda. Paling sedikit
ada tiga aspek yang membedakan anak didik satu dengan yang lainnya, yaitu aspek
intelektual, psikologis, dan biologis.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang di
maksud dengan media pembelajaran ?
2.
Apa saja jenis
media yang bisa di gunakan dalam pembelajaran akidah akhlah ?
3.
Bagaimana
langkah-langkah penyiapan media pembelajaran akidah akhlak ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Pembelajaran
Media
berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara
harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar
sumber pesan dengan penerima pesan
Sedangkan menurut Briggs (1977) Media Pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti :
buku, film, video dan sebagainya. Kemudian
menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Jadi
Media adalah Adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan pelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Media berfungsi sebagai
pernatara dalam kegiatan belajar mengajar.
B.
Tujuan Media
Pembelajaran
Ada
beberapa tujuan menggunakan media pembelajaran, diantaranya yaitu :
1.
Mempermudah proses belajar-mengajar
2.
Meningkatkan efisiensi
belajar-mengajar
3.
Menjaga relevansi dengan tujuan belajar
4.
Membantu konsentrasi mahasiswa.
C.
Fungsi Media Pembelajaran
Media Pembelajaran Seperti yang
telah disebutkan sebelumnya, bahwa pengetahuan akan semakin abstrak jika hanya
disampaikan melalui bahasa verbal. Hal tersebut akan memungkikan terjadinya
verbalisme, yakni siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa mengetahui dan
mengerti makna yang dimiliki kata tersebut.
Pada kenyataannya, memberikan
pengalaman langsung pada siswa bukanlah sesuatu yang mudah, karena tidak semua
pengalaman dapat langsung dipelajari oleh siswa. Misalnya jika ingin
menerangkan kondisi di permukaan bulan, maka tidak mungkin pengalaman tersebut
didapat langsung oleh siswa. Oleh karenanya di sini media pembelajaran berperan
sangat penting dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Guru dapat menggunakan
TV, film, atau gambar dalam memberikan informasi pada siswa. Dengan media
pembelajaran hal yang bersifat abstrak bisa menjadi lebih konkret.
Secara umum media memiliki beberapa
fungsi, diantaranya:
1. Dapat mengatasi keterbatasan
pengalaman yang di miliki oleh para siswa.
2. Dapat melampaui batasan ruang kelas.
Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para
siswa tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena:
a. obyek terlalu besar,
b. obyek terlalu kecil,
c. obyek yang bergerak terlalu lambat,
d. obyek yang bergerak terlalu cepat,
e. obyek yang terlalu kompleks,
f. obyek yang bunyinya terlalu halus;
3. Memungkinkan adanya interaksi
langsung antara siswa dengan lingkungannya.
4. Menghasilkan keseragaman pengamatan
5. Menanamkan konsep dasar yang benar,
konkrit, dan realistis.
6. Membangkitkan keinginan dan minat
baru.
7. Membangkitkan motivasi dan
merangsang anak untuk belajar.
8. Memberikan pengalaman yang
menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak
D.
Jenis-jenis Media
Pembelajaran
Media pembelajaran banyak jenis dan
macamnya. Dari yang palng sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal.
Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi pabrik. Ada
yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang
sengaja dirancang.
Anderson
(1976) menggolongkan menjadi 10 media:
1. Audio :
Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2. Cetak :
buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3. Audio-cetak : kaset audio yang dilengkapi bahan
tertulis
4. Proyeksi
visual diam : Overhead transparansi (OHT), film
bingkai(slide)
5. Proyeksi
audio visual diam : film bingkai slide bersuara
6. Visual
gerak : film bisu
7. Audio
visual gerak : film gerak
bersuara, Video/VCD, Televisi
8. Obyek
fisik : Benda
nyata, model, spesimen
9. Manusia
dan lingkungan : guru, pustakawan,
laboran
10. Komputer : CAI
Adapun klasifikasi media menurut
Rudy Bretz sebagai berikut :
1. Media audio
2. Media cetak
3. Media visual diam
4. Media visual gerak
5. Media audio semi gerak
6. Media semi gerak
7. Media audio visual diam
8. Media audio visual gerak
Dari keterangan diatas dapat
disimpulkan bahwa jenis media itu ada tiga yaitu media visual, media audio, dan
media audio-visual
1.
Media
Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik, buku.
2.
Media
Audio : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya.
3.
Media
audio visual : Televisi,film,video (VCD,DVD,VTR),computer.
Jenis-jenis
media pembelajaran yang cocok digunakan pada pembelajaran aqidah akhlak menurut
penulis adalah media cetak seperti buku pelajaran, modul, brosur kartun, komik
gambar, media audio seperti CD, tape recorder kaset, media audio visual seperti
film, video, televisi, komputer. Permainan (game), manusia dan lingkungan.
E. Prinsip-prinsip
Penggunaan Media
Agar media pembelajaran benar-benar
digunakan untuk membelajarkan siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus di perhatikan,
di antaranya:
1. Media yang akan digunakan oleh guru
harus sesuai ddan diarahkan untuk mencfapai tujuan pembelajaran. Media tidak
digunakan sebagai alat hiburan, atau tidak semata-mata dimanfaatkan untuk
mempermudah guru menyampaikan materi, akan tetapi benar-benar utuk membantu
siswa belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
2. Media yang akan digunakanharuys
sesuai dengan materi pembelajaran. Sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap
materi pelajaran memiliki kekhasan dan kekompksan. Meida yang akan
digunakanharus sesuai dengan kompleksitas materi pemelajaran. Contohnya untuk
membelajarkan siswa memahami pertumbuhan jumlah pandduduki di Indonesia, maka
guru perlu mempersiapkan semacam grafik yang mencerminkan pertumbuhan itu.
3. Media pembelajaran harus sesuai
dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. Siswa yang memiliki kemampuan
mendengarkan yang kurang baik, akan sulit memahami pelajaran manakala digunakan
media yang bersifat auditif. Demikian juga sebaliknya, siswa yang memiliki
kemampuan penglihatan yang kurang. Akan sulit menangkap bahan pemebelajaran
yang disajikan melalui media visual. Setiap siswa memiliki kemampuan dan gaya
yang berbeda. Guru perlu memerhatikan setiap kemampuan dan gaya tersebut.
4. Media yang akan diguanakan harus
memerhatikan efektivitas dan efisiensi. Edia yang memrluian peralatan yang
mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media
yang sangat sederhana belum tentu tidak memiliki nilai. Setiap media yag
dirancang guru perlu memerhatiakn efektivitas penggunanya.
5. Media yang diguanakn harus sesuai
dengan kemampuan guru dalam engoperasikannya. Sering media yang kompleks
terurama media-media mutakhir seperti media computer, LCD, dan media elektronik
lainnya memerlukan kemampuan khusus dlam mengoperasikannya. Media secanggih
apapun tidak akanbisa menolong tanpa kemampuan teknis mengoperasikan dan
memanfaatkan media yang akan digunakan. Hal ini perlu ditekankan, sebab sering
guru melakukan kesalahan-kesalahan yang prinsip dlam menggunakan media
pembelajaran yang pada akhirnya penggunaan media bukan menambah kemudahan siswa
belajar, malah sebaliknya mempersulit siswa.
F. Langkah-langkah
Penyiapan Media Pembelajaran Akidah Akhlak
Agar penggunaan lingkungan sebagai
sumber belajar berhasil dengan baik, perlu dilakukan langkah-langkah:
perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Dalam langkah- langkah tersebut,
guru dan siswa terlibat aktif sehingga kegiatan pemanfaatan lingkungan tersebut
menjadi tanggung jawab bersama.
Pemilihan Media mana yang akan
digunakan tergantung kepada tujuan yang ingin dicapai, sifat, bahan ajar,
ketersediaan media tersebut, dan juga kemampuan guru dalam menggunakannya.
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.
Contoh : bila tujuan atau kompetensi
peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata, guru bisa menggunakan media
audio untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat
memahami isi bacaan maka media cetak bisa digunakan. Kalau tujuan pembelajaran
bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa
digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi
(komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik;
ketersediaan; dan mutu teknis.
Langkah- langkah penyiapan media
pembelajaran Akidah akhlak adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan media harus disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai, media juga harus
disesuaikan dengan biaya yang sesuai dengan kondisi keuangan sekolah.
2. Pemilihan media harus sesuai dengan
ketepat gunaan (dalam penggunaan media harus efektif dan efisien ).
3. Pemilihan media harus disesuikan
dengan keadaan peserta didik (karakteristik siswa) agar menarik perhatian,
adanya penonjolan/penekanan (misalnya dengan warna), direncanakan dengan baik,
serta memungkinkan siswa lebih aktif belajar.
4. Pemilihan media harus sesuai dengan
media yang tersedia disekolah atau guru bisa membawa langsung media yang dimiliki
dan guru mampu menggunakan media tersebut.
5. Dalam penggunaan media memerlukan
langkah langkah seperti perencanaan (pemilihan media yang sesuai), pelaksanaan
(pemakaian media), tindak lanjut (setelah melaksanakan media tersebut apa
pengaruhnya terhadap perilaku siswa).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jadi Media
adalah Adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan pelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Jenis-jenis
media pembelajaran yang cocok digunakan pada pembelajaran aqidah akhlak menurut
penulis adalah media cetak seperti buku pelajaran, modul, brosur kartun, komik
gambar, media audio seperti CD, tape recorder kaset, media audio visual seperti
film, video, televisi, ahkomputer. Permainan (game), manusia dan lingkungan.
Langakah-langkah
pemilihan media yaitu pembelajaran akidah akhlak antara lain : Pemilihan media
harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin
dicapai, media juga harus disesuaikan dengan biaya yang sesuai dengan kondisi
keuangan sekolah, Pemilihan media harus sesuai dengan ketepat gunaan, Pemilihan
media harus disesuikan dengan keadaan peserta didik, Pemilihan media harus sesuai
dengan media yang tersedia disekolah atau guru bisa membawa langsung, dalam
penggunaan media memerlukan langkah langkah seperti perencanaan (pemilihan
media yang sesuai), pelaksanaan (pemakaian media), tindak lanjut (setelah
melaksanakan media tersebut apa pengaruhnya terhadap perilaku siswa).
B. Saran
Saran penulis adalah seorang guru
sebaiknya membuat media pembelajaran sendiri yang tidak membutuhkan biaya besar
atau bisa menggunakan barang-barang bekas, sehingga tidak bergantung pada
ketersediaan media dari sekolah.
Daftar
Pustaka
Arsad
Azhar. 2008 . Media Pembelajaran . Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
E.
Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nanna
Sudjana dan Ahmad Rivai. 2007. Teknologi
Pengajaran . Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Pembelajaranhttp://mediapembelajaranakidah.blogspot.com/2009/10/media-pembelajaran-akhlak.html
http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/media-pembelajaran/